Rabu, 09 April 2014

KEUANGAN INTERNASIONAL

M A K A L A H KEUANGAN INTERNASIONAL Dosen Pembimbing : Dedy Kushariadi,SE,MSA Oleh : Jazilatul Ilmiyah Ekonomi / Manajemen Semester V (Lima) UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN (Maslakul Huda) 2013 i KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Manajemen Risiko Keuangan“ dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keuangan Internasional. Kami sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritikan yang konstruktif senantiasa penyusun harapkan demi perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Lamongan, 25 Oktober 2013 penyusun ii DAFTAR ISI Cover……………………………………………………………………………………………………………….. i Kata pengantar………………………………………………………………………………………………….. ii Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………… iii Logo / gambar…………………………………………………………………………………………………… iv Materi Materi 1 : Perusahaan Multi Nasional Pengertian perusahaan Multinasional………………………………………………….... 1 Ciri-ciri perusahaan Multinasional……………………………………………………….... 1 Karakter Perusahaan Multinasional……………………………………………………….. 1 Contoh Perusahaan Multinasional ………………………………………………………..2 Materi 2 : Sejarah Sistem Moneter dan International Monetary Foundation Pengertian system moneter internasional………………………………………………. 3 Searah system moneter internasional……………………………………………………. 3 Dana moneter internasional…………………………………………………………………. 5 System penetapan kurs mata uang………………………………………………………. 6 Cara melakukan Transaksi Internasional………………………………………………… 7 Cara pemecahan masalah hutang…………………………………………………………. 8 Latar belakang dan sejarah IMF……………………………………………………………. 10 Sejarah lahirnya IMF……………………………………………………………………………. 10 Peranan dan fungsi IMF……………………………………………………………..………… 11 Tujuan IMF ………………………………………………………………………………………. 12 Materi 3 : National income under open economy Pendapatan nasional…………………………………………………………………………… 13 Pengeluaran agregat…………………………………………………………………………… 13 Metode perhitungan pendapatan nasional ……………………………………………. 14 Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB………………………………..……….. 15 Ekonomi terbuka………………………………………………………………………………… 15 Pengeruj ekonomi terbuka terhadap swasta…………………………………..……… 16 Materi 4 : Balance Of Payment Pengertian Balance of Payment (BOP)……………………………………………………… 20 Komponen BOP………………………………………………….…………………………………. 20 Catatan yang tercatat dalam BOP………………………………………………………………21 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………….. 22 Daftar pustaka ………………………………………………………………………………………………… 23 iii LOGO / GAMBAR  LOGO IMF YD = Y + TR – T……………..(e) iv Materi : 1 Perusahaan Multi Nasional A. PENGERTIAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang). Di beberapa dekade akhir abad ke-20, transformasi pesat dunia industri mengambil bentuknya yang baru. Kemajuan mencolok ilmu dan teknologi, sebagai mesin penggerak suatu masyarakat, dunia mendapatkan pengaruhnya dari berbagai sudut. Perekonomian adalah salah satu bidang yang mengalami berbagai perubahan mencolok di masa-masa tersebut. Yang pasti, munculnya berbagai perusahaan multinasional, hingga batas tertentu, membuka peluang bagi globalisasi ekonomi. B. Multinational Corporations atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi di dua atau lebih negara. MNC menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional saat ini terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia. Dalam hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara, MNC memiliki pengaruh yang signifikan sebab keberadaan MNC pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya. MNC adalah bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai sebuah konsekuensi logis dari adanya globalisasi itu sendiri. MNC merupakan wujud dari perdagangan modern dimana profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara. C. Ciri – ciri perusahaan multinasional antara lain : 1. Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan) perusahaan multinasional melampau batas- batas Negara. 2. Perdagangan dalam perusahaan multinasional kebanyakan terjadi di dalam lingkup perusahaan itu sendiri, walaupun antarnegara. 3. Control terhadap pemakaian teknologi dan modal sangat diutamakan mengingat kedua factor tersebut merupakan keuntungan kompetitif perusahaan multinasional. 4. Pengembangan system managemen dan distribusi yang melintasi batas-batas Negara, terutama system modal ventura, lisensi dan franchise. 1 D. Karakter Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional biasanya memiliki ciri – ciri : 1. Membentuk cabang – cabang di luar negeri 2. Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang bersifat global (mendunia), jadi perusaan tersebut membuat atau menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara. 3. Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur. 4. Menempatkan cabang pada negara – negara maju. Kehadiran anak perusahaan bagi negara cabang banyak memberikan keuntungan untuk negara tersebut diantaranya pemberian pajak untuk perusahaan tersebut yang cukup besar. Tidak hanya itu, dengan adanya suatu anak perusahaan dinegara lain, berarti sedikit membantu membuka peluang kerja bagi penduduk yang belum kerja dinegara tersebut. E. Contoh Perusahaan Multi Nasional : • Acer Inc. • Adidas • Apple Computer • ASUS • BMW • Coca-Cola • KFC • McDonald's • Microsoft • Intel Corporation 2 Materi : 2 A. Sejarah Sistem Moneter dan International Monetary Foundation A. Pengertian Sistem Moneter Internasional System moneter internasional adalah satu perangkat kebijakan, institusi,praktisi, regulasi, mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang satu di tukarkan dengan mata uang yang lain. B. Sejarah Sistem Moneter Internasional Setiap Negara memiliki mata uang sendiri, dan mata uang itu menunjukan nilai barangnya. Namun, untuk perdagangan internasional, berbagai mata uang di dunia harus di ubah dari satu mata uang ke mata uang yang lain. Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan mempelajari pengalaman historis akan dapat diperoleh gambaran timbulnya ketidakstabilan ekonomi serta proses penyesuaian neraca pembayaran internasional. Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran sentral dalam ekonomi politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan sistem ini melalui berbagai transformasi dalam menganggapi perubahan kondisi politik dan ekonomi baik level domestik maupun internasional. Perubahan yang paling dramatik adalah krisis dalam pengintegrasian moneter internasional dan rezim internasional selama tahun-tahun interwar. Transformasi kedua terjadi setelah Perang Dunia II ketika sistem Bretton Wood tengah berjalan. Sebab di tahun 1970an, periode perubahan di bawah sistem Bretton Wood terjadi perubahan dari standar pertukaran emas menjadi dolar Amerika dan komitmen terhadap kontrol kapital. Beragam perubahan ini memiliki konsekuensi politik yang cukup penting tentang siapa yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dalam ekonomi politik global. Evolusi standar emas dan pemecahannya (1930) Konsep dari standar emas adalah penguunaan mata uang emas sebagai media pertukaran, sebagai satuan perhitungan dan sebagai alat menyimpan bilai. Kegiatan ini sudah terjadi sejak zaman kuno. Namun fenomena volume perdagangan yang kian meningkat sejalan dengan bangkitnya revolusi industri mendorong adanya permintaan atas sarana yang lebih mudah untuk mendanai dan menyokong perdagangan internasional maka standar emas 3 hadir guna mengatur dan mendorong pemerintah agar sepakat untuk menukar mata uang kertas mereka menjadi emas dengan suatu kurs yang tetap. Sejak tahun 1880 Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi sistem standar Emas ini. Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari setiap mata uang dalam satuan mata uang lainnya dapat ditentukan secara mudah sehingga dapat mengkatalisasi perdagangan internasional. Mulanya US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni yang mana 1 ons emas sama dengan 480 grain emas. Dengan kata lain harga dari 1 ons emas adalah US $20,67. Sejumlah mata uang yang diperlukan untuk membeli satu ons emas disebut sebagai nilai pari emas. Periode Perang Dunia 1914-1944 Standar emas hancur waktu perang dunia 1 pecah. Mata uang praktis ditetapkan atas dasar emas atau mata uang lainnya dengan longgar. Beberapa usaha kembali ke standar emas dilakukan sesudah perang dunia 1 berakhir.Emas hanya diperdagangkan dengan bank sentral, bukan pribadi. Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan emas. Sesudah tahun 1934 dan sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata uang yang bisa ditukarkan (konvertibel) dengan mata uang lainnya. Periode Kurs Tetap Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam emas.Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya. Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan. Pasar keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan Maret 1973. Ketika pasar tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh kekuatan pasar. Post Bretton Woods (1973) - sekarang Setelah kurs dibiarkan mengambang, fluktuasi kurs mata uang dunia menjadi semakin tinggi dan semakin sulit diprediksi. Kejadian penting pertama setelah Bretton Woods berakhir adalah embargo minyak negara OPEC yang cukup sukses (Oktober 1973). 4 Pada tahun 1974 harga minyak cenderung melakukan kebijakan sangat tajam. Kurs dollar dan juga kurs mata uang lainnya, di masa mendatang akan berfluktuasi sama seperti sekitar dua puluh tahun terakhir ini. Selama tidak ada patokan yang pasti, kurs mata uang di masa mendatang akan mengalami fluktuasi yang tidak bisa diprediksi. Beberapa ekonom mulai menganjurkan kembali ke sistem kurs tetap. Tetapi sampai saat ini belum ada model yang ideal yang sesuai dengan kondisi saat ini, yang bisa menjamin stabilitas kurs. Sistem yang ideal akan mencakup dua hal : 1. Sistem harus kredibel (bisa dipercaya) 2. Sistem harus mempunyai mekanisme stabilitas harga yang otomatis (built in). C. Dana Moneter Internasional Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggungjawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara. Setelah melalui pertimbangan panjang dan hati-hati, sebuah system moneter disepakati di Bretton Woods. Negara-negara anggota sepakat untuk mengontrol batas kurs mereka dengan cara yang sudah ditentukan. Menurut kesepakatan awal, kurs dibolehkan berfariasi sampai satu persen dibawah atau diatas par. Bila kurs suatu Negara mencapai atau mendekati salah satu batas, disebut ”titik pendukung arbitrase”, bank sentralnya mengintervensi pasar untuk mencegah kurs melewati batas itu. Inntervensi pasar mensyaratkan suatu Negara untuk mengakumulasi cadangan devisanya, yang terdiri dari emas dan mata uang asing, diatas kebutuhan perdagangan normal. Sebuah lembaga bernama Dana Moneter internasional IMF, didirikan di Bretton Woods untuk mengawasi system moneter yang baru disepakati. Ada beberapa hal yang telah dicapai dana moneter internasional. Misalnya, lembaga itu: a. Berhasil mempertahankan peningkatan yang cepat dari volume perdagangan dan investasi. b.Menunjukan flexibilitas dalam mengadaptasi perubahan-perubahan dalam perdagangan internasional. c. Semakin efisien (bahkan terjadi penurunan persentase cadangan devisa) 5 d. Semakin tangguh (lembaga itu berhasil melewati masa krisis awal pada tahun 1971, mengatasi kegiatan spekulatif, dan bertahan dalam siklus bisnis yang bergejolak). e. Mendukung tumbuhnya kerja sama internasional. f. Membangun kapasitas untuk mengakomodasi reformasi dan perbaikan. D. Sistem Penetapan Kurs Mata Uang Mek anisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok : Free Float (Mengambang Bebas) Berdasarkan sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs, misal inflasi, pertumbuhan ekonomi, inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengevaluasi kurs mata uang negara yang bersangkutan. Jika variable tersebut berubah, atau penghargaan terhadap variable tersebut berubah, kurs mata uang akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut sebagai clean float. Float yang dikelola (Managed Float) Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena ketidakpastian kurs cukup tinggi. Sistem float yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral yang cukup aktif. Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi : Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan menjaga stabilitas kurs agar perubahan kurs cukup teratur. Menunda kurs (leaning against the wind). Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh kejadian yang sifatnya sementara. 6 Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). Melalui cara ini Bank Sentral melawan kekuatan pasar dengan menetapkan (secara resmi) kurs mata uangnya. Perjanjian Zona Target Tertentu Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakukan intervensi. E. Cara Melakukan Transaksi Internasional Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, dapat digunakan beberapa cara, antara lain: 1. Cash Pembayaran dilakukan dengan menggunakan check/cheque atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir. 2. Open Account Merupakan kebalikan dari cara cash, yaitu pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau kebijaksanaan importir setelah barang dikirim kepada importir tanpa surat perintah pembayaran serta dokumen-dokumen. 3. Commercial Bill of Exchange Merupakan cara yang paling umum dipakai dan sering disebut draft atau trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang, yang biasanya disebut trade drafts. Jenis draft terdiri dari; clean draft dan documentary draft. 4. Letter of Credit L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan suatu alat pengganti kredit bank 7 dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak yang terkait dalam L/C adalah Opener (importir), Issuer (bank yang mengeluarkan L/C), Beneficiary atau penjual (eksportir), dan dalam prakteknya ada satu pihak lagi yaitu Confirming Bank, yaitu bank di negara eksportir. 5. Private Compensation Adalah penyelesaian pembayaran dengan kompensasi utang piutang tanpa perpindahan mata uang ke negara lain. F. Pemecahan Masalah Utang IMF, BIS, bank-bank sentral nasional dan bank-bank komersial berusahan keras mengatasi masalah utang ini melalui berbagai cara, jangka pendek dan jangka panjang. 1. Pemecahan Jangka Pendek Cara mengatasi masalah utang jangka pendek yaitu dengan melakukan penjadwalan ulang pembayaran utang agar negara penerima pinjaman dapat mengembalikan utangnya pada saat jatuh tempo, walaupun diperlukan negosiasi yang cukup alot. Negara berkembang penerima pinjaman tidak dapat melaksanakan program-program kegiatannya secara fleksibel karena adanya tekanan dari IMF. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang tertahan karena dana baru dari hasil ekspornya atau pinjaman yang digunakan untuk membayar utangnya, bukan melanjutkan programnya atau kegiatan produktif lainnya. Negara berkembang dapat mengurangi utangnya dengan meningkatkan ekspornya agar diperoleh surplus neraca pembayaran. Namun hasil surplus tersebut sebagian digunakan untuk membayar utangnya, kemudian sebagian lagi untuk biaya impor dalam upaya peningkatan ekspor. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi negara berkembang sangat lamban dan bahkan terhenti. Negara berkembang memerlukan banyak dana untuk menggerakkan roda perekonomiannya, tapi jika memperoleh pinjaman juga akan memperberat beban utangnya. Negosiasi ulang utang biasanya terlebih dahulu diikuti dengan tindakan pengetatan agar dapat mendorong menurunnya standar kehidupan, pertumbuhan ekonomi dan ekpor. Kemudian, meningkatkan kesadaran akan pentingnya melakukan penyesuaian dan keterpaduan kebijaksanaan jangka pendek, karena permasalahan yang 8 dihadapi negara berkembang tidak hanya masalah utang tetapi juga masalah ekonomi, budaya dan perilaku. Beberapa contoh kegagalan sovereign debt adalah Equador, Yunani, dan Mesir. Equador mengalami kegagalan membayar utangnya sejak tahun 1800 dan untuk memulihkan perekonomiannya diperlukan waktu 113 tahun. Yunani mengalami kegagalan membayar utangnya selama 87 tahun. Dua abad yang lalu negara-negara terkenal seperti Belanda, Austria, Jepang dan Cina juga pernah mengalami kegagalan memenuhi kewajibannya membayar utang luar negeri. Mesir yang gagal memenuhi kewajiban utang luar negeri tahun 1976, telah membelanjakan lebih banyak uang pinjamannya untuk penari balet dan semacamnya daripada untuk pekerjaan umum. Paris Club, kelompok pemberipinjaman negara Barat, memberikan ampunan berupa penghapusan separoh utang Polandia atau senilai AS$ 17,5 milliar. Sedangkan Amerika Serikat memberikan ampunan berupa penghapusan utang Mesir sebagai imbalan atas bantuan Mesir kepada Amerika Serikat pada saat perang melawan Irak. Pemberian bantuan ini didasarkan pada nilai kemanusiaan dan mendorong terciptanya reformasi ekonomi, sehingga membangkitkan kegiatan ekonomi yang sudah rapuh. 2. Pemecahan Jangka Panjang Beberapa saran untuk memecahkan masalah utang jangka panjang adalah sebagai berikut: 1. Negara penerima pinjaman hendaknya memanfaatkan dana pinjaman barunya untuk kegiatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi daripada untuk keperluan yang bersifat konsumtif, capital flight , atau memenuhi ambisi pemeintah. 2. Negara penerima pinjaman hendaknya membangun dana cadangan yang cukup untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehingga mampu menjaga fluktuasi harga komoditi ekspor bila terjadi perubahan yang tidak diinginkan 3. Negara maju harus terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka pasarnya untuk barang ekspor dari negara berkembang melalui persaingan yang sehat. 4. IMF dan negara pemberi pinjaman hendaknya tidak melakukan suatu tekanan kepada negara peminjam. 5. IMF, Bank Dunia dan negara pemberi pinjaman hendaknya memberi pinjaman dalam jumlah yang cukup sehingga dapat digunakan untuk jangka panjang. 6. Sebagian utang negara berkembang hendaknya diubah bentuknya menjadi bentuk equitas, sehingga mendorong timbulnya rasa memiliki atas proyek-proyek yang dilaksanakan. 9 Sebagian utang lainnya hendaknya diperpanjang jatuh temponya dengan penerapan bunga ceiling. 7. Negara berkembang hendaknya mengurangi larangan investasi asing 8. Jangan menyalahkan satu pihak atas timbulnya krisis utang IMF (International Monetary Fund) A. Latar Belakang Sejarah dan Organisasi IMF (International Monetary Fund) Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara. B. Sejarah Lahirnya IMF Pada saat akhir Perang Dunia II tersebut, ekonomi cenderung mengerucut pada satu tumpuan kekuatan, Amerika Serikat (AS). Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomi akibat resesi sejak akhir abad ke-19 dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa Barat hancur sebagai akibat perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan tidak ada negara satu pun di dunia yang cukup kuat, kecuali AS. AS menjadi kekuatan ekonomi tunggal pada saat itu dengan memiliki cadangan emas mencapai 65 persen dari seluruh dunia. Dia juga menjadi pemimpin dalam Perang Dunia II dan menang. AS juga, yang secara fisik, tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang, kecuali wilayah Hawai yang dihajar bom oleh Jepang. Atas dasar peta kekuatan tersebut, kesepakatan Bretton Woods sangat kental dengan nuansa peran AS dalam mengatur tatanan ekonomi dunia. Salah satunya, peran dolar AS sebagai satu-satunya alat pembayaran dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai berdasarkan cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas masing-masing. 10 International Monetary Fund (IMF) muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca Great Depression yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22 Juli 1944 – sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan pertemuan di Hotel Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru yang akan dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa kerangka kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan bencana ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan “Bretton Woods Agreements” yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The International Bank for Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal dengan nama World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF sudah mencapai 184 negara, yang berarti hampir semua negara anggota PBB juga menjadi anggota IMF. C. Peranan dan Fungsi IMF IMF memiliki tiga fungsi yang berperan dalam pencapaian dua tujuannya. Adapun fungsi yang pertama yaitu pemantauan, yang diartikan sebagai tanggung jawab mengawasi system keuangan internasional dan mengawasi kepatuhan setiap negara anggota dalam memenuhi kewajibannya untuk mengimplementasi kebijakan-kebijakan yang kondusif bagi pertumbuhan yang terpadu seperti stabilitas harga, membantu memajukan pengaturan pertukaran yang stabil dan menghindari manipulasi nilai tukar, serta memberikan data perekonomiannya kepada IMF sehingga dapat memantau kondisi ekonomi dan keuangan di seluruh dunia serta memeriksa apakah kebijakan di negara anggota terbukti benar menurut sudut pandang internasional maupun nasional. Selain itu juga IMF memiliki kewengan dalam memperingatkan negara anggota untuk mewaspadai bahaya yang mengintai, dengan demikian pemerintah dapat mengambil tindakan pencegahan. Untuk fungsi kedua yaitu peminjaman, yang diartikan sebagai institusi yang memberikan pinjaman kepada negara- negara yang mengalami kesulitan dengan neraca pembayarannya. Tujuan utama peminjaman bagi negara-negara berpendapatan rendah adalah demi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Sedangkan fungsi ketiga yaitu bantuan teknis dan pelatihan. Fungsi ketiga ini membuat IMF membantu negara-negara anggotanya dalam memberikan saran untuk mengembangkan institusi pembuat kebijakan dan instrument kebijakan ekonomi yang kuat. 11 D. Tujuan IMF IMF memiliki dua tujuan yaitu menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga stabilitas nilai tukar merupakan dua tujuan yang mencerminkan liberalisasi perdagangan dan memperkuat globalisasi dengan berbagai implikasinya. Adapun beberapa implikasi dari dua tujuan IMF tersebut adalah semakin terbukanya perdagangan antara negara yang diharapkan memiliki dampak positif karena keberadaan suatu negara akan memiliki pilihan yang lebih luas dalam memperdagangkan hasil produk dan jasanya atau dengan kata lain yaitu memiliki pilihan ekspor-impor yang lebih luas sehingga diharapkan akan memperkuat cadangan devisanya. Lebih lanjut bahwa keterbukaan pasar akan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena akan semakin banyaknya investasi langsung maupun tidak langsung yang akan mendorong mobilitas sumber daya semakin efisien, namun kebijakan ini memiliki persyaratan yaitu dibutuhkannya transparansi dan pemerintah yang demokratis dalam mempersiapkan iklim investasi yang baik seperti penerapan prinsip-prinsip GCG dan penegakkan hukum yang baik. Tujuan kedua yaitu stabilitas nilai tukar yang diharapakan bermanfaat menjaga keseimbangan perdagangan internasional sehingga tidak memiliki distorsi harga dalam implementasi ekspor dan impor. Hal ini didasari bahwa apabila terjadi goncangan pada nilai tukar yang menyebabkan terdepresiasi mata uang negara tertentu (soft currency) dan berakibat pada naiknya biaya impor sehingga akan berakibat pada ketidakseimbangan neraca pembayaran dan sebaliknya. Lebih lanjut bahwa dengan ketidakseimbangan neraca pembayaran akan mempengaruhi cadangan devisa suatu negara dalam membiayai permintaan mata utang untuk transaksi bisnis. Sebagai contohnya yaitu pada saat krisis moneter dimana negara-negara asia terkususnya asia tenggara yang mengalami kesulitan cadangan devisa maka IMF dapat membantu dengan memberikan bantuan financial dan berbagai bantuan teknis lainnya sehingga secara perlahan-lahan terjadi perbaikan pada kinerja ekonomi. 12 Materi : 3 National income under open economy (pendapatan nasional) 1. A. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Perputaran roda perekonomian Pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan mengalami pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan tersebut. GDP Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga konstan. B. Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending) Seperti diterangkan diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate (Aggregate Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget ini sama dengan Permintaan Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa. Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu: 1. Pengeluaran Konsumsi Merupakan bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi ini memegang peranan penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. 2. Pengeluaran Pemerintah 13 Yang termasuk dalam pengeluaran pemerintah adalah semua pengeluaran pemerintah yang diperlukan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik. 3. Pengelauran Investasi Investasi adalah tambahan terhadap akumulasi modal (physical stock of capital) ditambah dengan perobahan persediaan (inventory changes). 4. Permintaan Ekspor Bersih (Net Export) Komponen terakhir dari GDP adalah net export yaitu selisih antara export dan import (X – M). Export merupakan GDP dari dalam negeri karena merupakan barang atau jasa yang diproduksi di dalam negeri, tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri. Barang ekspor akan dibeli atau dikonsumsi oleh rumah tangga, investor, atau pemerintah negara asing sedangkan import adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara asing. C. Metode penghitungan pedapatan nasional a. Metode Produksi Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……] b. Metode Pendapatan Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode. Y = r + w + i + p 14 c. Metode Pengeluaran Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun. Y = C + I + G + (X – M) D. Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB Perhitungan PDB dan analisa kemakmuran Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800. Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah. Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan. Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. 2.A. Open Economy Perbedaan yang menonjol dalam perekonomian terbuka, yaitu suatu Negara dapat berinvestasi melebihi tabungan nasionalnya, hal ini disebabkan Negara dapat meminjam dari luar negeri. Analisis yang kita gunakan sehari-hari sesungguhnya hampir selalu 15 menggunakan pendekatan Open Economy. Oleh sebab itu, pendekatan ini akan sangat penting untuk dipahami. Untuk memulainya, seperti dikatakan Roger Farmer, kita perlu mengetahui suatu fakta bahwa sebagian dari pengeluaran penduduk suatu negara (misalkan Indonesia) dilimpahkan pada barang impor (impor, disimbolkan IM) dan beberapa barang yang dihasilkan di Indonesia dijual ke negeri asing (ekspor, disimbolkan EX). Hubungan keduanya dapat ditunjukkan melalui keseimbangan perdagangan (balance of trade atau net expots disimbolkan NX), dimana : NX = EX – IM Memahami hal ini, dalam open economy kita dapat menambahkan NX pada persamaan awal a, sehingga menjadi : Y = CNational + INational + NX…………..(c) Atau jika ingin dijabarkan dalam persamaan yang biasa digunakan : Y = C + I + G + NX……………………..(d) Selain itu kita perlu juga menambahkan NX pada persamaan b, sehingga SNational = INationa + NX, berarti tabungan melebihi investasi dalam negeri, mungkin diinvestasikan di luar negeri dalam bentuk pabrik, mesin, atau dipinjamkan kepada negara asing. A. Pengaruhnya open economy terhadap Pemerintah dan Swasta : Tabungan nasional dapat dibagi menjadi tabungan pemerintah dan swasta. Dalam mendefinisikan tabungan swasta, kita perlu mengenal istilah ” pendapatan siap dibelanjakan (disposable income) “, yaitu pendapatan yang tersedia bagi swasta setelah dikurangi pajak dan menambahkan subsidi (transfer payments) kepada individu dan perusahaan, dimana : YD = Y + TR – T……………..(e) dimana : YD adalah pendapatan siap belanja, TR adalah subsidi, dan 16 T adalah pajak. Setelah menjelaskan pendapatan siap belanja, kita dapat mendefinisikan Private saving atau S’ S’ = YD – C’ YD = S’ + C’ Usai itu, kita dapat mem-break down semua tabungan dan investasi dari sector publik dan swasta dengan melakukan sebagai berikut : Gabungkan persamaan d ke persamaan e, menjadi : YD = Y + TR – T YD = (C+I+G+NX) + TR – T Lalu kita menambahkan persamaan f ke persamaan baru kita, sehingga : YD = (C’+I’+G+NX) + TR – T S’+C’= C’+ I’+ G+ NX+ TR- T S’= I’ + (-T+TR+G) + NX (S’- I’)+ (T-TR-G) = NX dimana ( S’-I’ ) mewakili tabungan swasta dalam perekonomian terbuka(private saving) sedangkan (T-TR-G) merupakan tabungan pemerintah dalam perekonomian terbuka (government saving) Roger Farmer dengan cerdas menggambarkannya sebagai berikut : lihat gambar pada kolom gambar hal. iv III. Budget Deficit, Budget Surplus, Trade Surplus, Trade Deficit Budget Defisit Secara matematis : T < TR + G Budget Surplus Secara matematis : T > TR + G 17 Dalam perekonomian terbuka, untuk mengubah Budget Defisit menjadi Budget Surplus, ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah yaitu : 1. meningkatkan pajak (menaikkan tingkat pajak, atau memperluas objek dan subjek pajak) 1. mengurangi pengeluaran publik ( TR dan G ) 1. memastikan pertumbuhan ekononmi yang meningkat (nantinya akan berdampak pada besar pajak yang dibayar perusahaan dan individu) 1. melakukan pinjaman, terdiri dari dua jenis : i ) meminjam dari penduduk dalam negeri , dengan syarat (S > I). l ini dilakukan melalui penerbitan obligasi atau surat utang Negara. ii) meminjam dari luar negeri, Dalam hal ini, apabila terjadi budget deficit, dan langkah b tidak dapat dilakukan, maka kita bisa mengharapkan NX akan menjadi negatif (lihat persamaan di bawah ) (S’- I’) + (T-TR-G) = NX {-} {-} {-} low saving budget deficit trade deficit dalam prakteknya (T dapat ditambah dengan pinjaman (Debt = D) atau hibah ) D = G + TR – T D + T = G + TR Untuk kasus Amerika, yang hingga kini mengalami twin defisit (budget defisit + trade defisit) ada penjelasan yang unik. Dalam hal ini Amerika bukan negara yang sedang bergerak mundur karena tabungan swasta tidak mampu membiayai investasi swasta. Melainkan, Ekonomi Amerika Serikat telah menjadi begitu menarik bagi investor asing sehingga mereka lebih memilih untuk berinvestasi di pasar modal Amerika Serikat daripada di pasar modal dalam negerinya sendiri. Hal ini menyebabkan Investasi meningkat begitu besar (I) dibandingkan Tabungan swasta (S). Perbedaan ini merupakan Pinjaman (D) yang dalam persamaan akan dikenakan pada pengeluaran pemerintah (G+TR) maupun pengeluaran perusahaan berupa deviden dan bunga pinjaman . 18 Apabila investasi dari luar negeri ini keluar, maka untuk mencegah kejutan / shock berupa gejolak balance of trade (NX), pemerintah harus melakukan intervensi melalui kebijakan-kebijakan yang cukup ruwet, misalkan dengan mendevaluasi mata uang, sehingga NX tetap terjaga, maupun melakukan kebijakan meningkatkan suku bunga obligasi negara, agar pemerintah mendapat dana segar untuk membiayai kembali perekonmiannya. Hal ini tentu akan kembali meningkatkan debt negara. 19 Materi : 4 Balance Of Payment A. Balance Of Payment (BOP) merupakan suatu catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yaitu “double-entry” jadi setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan transaksi debit.Dengan menggunakan sistem double-entry book keeping maka BOP secara overall akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa yang positif atau negatif. Berdasarkan konvensi yang biasanya digunakan dalam sistem double-entry book keeping, B. Komponen Balance of payment Bop memiliki dua komponen utama, yaitu : 1. Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers. 2. Financial account (dulunya disebut capital account), yang mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan FDI (foreign direct investment atau Penanaman Modal Asing/PMA), pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga, saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai kredit (capital inflow). Sebaliknya, transaksi yang mengakibatkan devisa keluar dari suatu negara dicatat sebagai debit (capital outflow). C. Catatan yang tercatat dalam BOP terdiri dari : Credit Entries (Transaksi Kredit) diantaranya: 1. Export of good and services (ekspor barang dan jasa). 2. Income receivable (penerimaan dari hasil investasi). 3. Offset to real or financial resources received (transfers). 4. Increases in liabilities (kenaikan kewajiban). 5. Decrease in financial assets (penurunan kekayaan). 20 Debit Entries (Transaksi Debit) 1. Import of good and services (impor barang dan jasa) 2. Income payable (pembayaran atas hasil investasi) 3. Offset of real financial recourse provide (tranfer) 4. Decrease in liabilities (penurunan kewajiban) 5. Increase in financial assets ( kenaikan kekayaan) Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh dana-dana/daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit 21 KESIMPULAN Perusahaan multinasional sebagai pengaruh globalisasi di abad ini tidak akan penah bisa dihindari sebab selain banyak dikecam juga tidak salah kiranya disebutkan memberikan manfaat yang berguna bagi kesejahteraan bangsa. Yang menjadi fokus pengaturan adalah bagaimana penanggulangan terhadap efek-efek negatif yang mungkin muncul sehingga semakin memaksimalkan kesejahteraan rakyat. System moneter internasional adalah satu perangkat kebijakan, institusi, praktisi, regulasi, mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang satu di tukarkan dengan mata uang yang lain. Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan mempelajari pengalaman historis akan dapat diperoleh gambaran timbulnya ketidakstabilan ekonomi serta proses penyesuaian neraca pembayaran internasional. 1. Sistem Standar Emas 1870 – 1914 Muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris menetapkan nilai poundsterling dengan emas. 2. Zaman Bretton Woods, 1944 – 1973 Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. IMF memiliki dua tujuan yaitu menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga stabilitas nilai tukar 22 DAFTAR PUSTAKA http://madhienyutnyut.blogspot.com/2012/02/latar-belakang-sejarah-dan-organisasi.html http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-tujuan-terbentuknya-imf.html http://catatankuliahdigital.blogspot.com/2009/10/sistem-moneter-internasional.html http://diahayuastriniwebblog.blogspot.com/2013/02/sistem-moneter-internasional.html http://sigitbim.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perusahaan_multinasional http://ekonomi.kabo.biz/2012/01/balance-of-payment-bop.html http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-komponen-neraca-pembayaran-balance-of-payment.html https://www.google.com/#psj=1&q=pendapatan+nasional di akses pada tanggal 24 oktober 2013 23

1 komentar:

  1. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632   Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
    Anda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.

    BalasHapus